Sesungguhnya Tuhan memerintahkan kamu semua agar berkeadilan, berkebajikan dan berkepedulian terhadap sesama. Dan Dia membenci setiap kekejian, kemungkaran dan permusuhan!

20 Juni 2009

KURANG 60 HARI LAGI KITA PUASA!

Pada hari rabu, tanggal 24 Juni 2009, kita memasuki tanggal 1 bulan Rajab, syahrullāh, bulan Tuhan. Artinya, kurang dari 60 hari lagi bakal memasuki Ramadhān, bulan umat Rasul (syahrul-ummatī). Semoga Allāh mengaruniai kita kesiapan untuk meraih setinggi-tingginya takwa di bulan mulia itu.

Menurut cerita ayahku, dulu di Bogor, pada malam satu Rajab (kalau tahun ini artinya pada malam Rabu, tanggal 23 Juni) orang-orang dari berbagai kalangan, tua, muda, laki-laki, perempuan, berbondong-bondong datang ke Masjid untuk menunaikan shalat maghrib berjama’ah, kemudian sebelum saling bermaaf-maafan, membaca dahulu doa istighfār rajab. Doa yang penuh arti dan pengakuan akan segala kekurangan dalam keberislaman kita. Karena itu, terlepas dari ke-dha’īf-an riwayat mengenai doa tersebut, dan ke-bid’ah-an tradisi Bogor tempo dulu itu, berikut kusampaikan terjemahan dari doa tersebut. Mudah-mudahan bermanfaat.



Astaghfirullāhal-‘azhīm, astaghfirullāhal-‘azhīm, astaghfirullāhal-‘azhīm.

Kumohon ampunan Allāh, Tuhan Yang Maha Agung, Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Mandiri. Aku pun bertaubat kepada-Nya dari segenap maksiatku dan seluruh dosaku. Kubertaubat kepada-Nya dari segala yang dibenci Tuhan, berupa perkataan maupun perbuatan, pendengaran maupun penglihatan, yang kuperbuat langsung maupun yang terkait denganku.

Ya Allāh. Sungguh kumohon ampunan-Mu untuk segala yang telah kulakukan dahulu maupun kemudian, yang kulakukan berlebih-lebihan, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan; segala yang Kau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkaulah Yang Terdahulu dan Yang Terkemudian, dan Engkau atas segala sesuatu Maha Kuasa.

Ya Allāh. Sungguh kumohon ampunan-Mu untuk setiap dosa yang telah kumohonkan taubatnya kepada-Mu, tetapi kemudian kulakukan kembali. Kupun memohon ampunan-Mu untuk setiap yang kumaksudkan demi Wajah-Mu Yang Mulia, tetapi kemudian kuganti dengan sesuatu yang Kau tidak ridhai. Dan kumohon ampunan-Mu untuk setiap janjiku pada-Mu demi kebaikan diriku sendiri, tetapi kemudian kusalahi.

Kumohon ampunan-Mu untuk setiap ajakan jiwaku kepada hal-hal yang samar (syubhāt) sebelum jelas adanya keringanan bagiku, padahal hal itu di sisi-Mu merupakan sesuatu yang terlarang. Kupun memohon ampunan-Mu untuk setiap nikmat yang Kau berikan yang kugunakan dan kujadikan sebagai sarana melakukan maksiat. Dan kumohon ampunan-Mu untuk setiap dosa yang tiada dapat mengampuninya selain Engkau, yang tiada seorang pun melihatnya selain Engkau, yang tiada dapat melenyapkannya selain rahmat-Mu dan santunan-Mu, dan yang tiada dapat menyelamatkan darinya selain maaf-Mu.

Kumohon ampunan-Mu untuk setiap sumpah yang kuikrarkan dan kulanggar, yang seharusnya aku dihukum karenanya. Kupun memohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau; Mahasuci Engkau, sungguh aku ini termasuk orang-orang zalim. Dan kumohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Mengetahui segala yang gaib dan yang nyata, untuk setiap kejelekan yang kuperbuat di siang bolong maupun di kegelapan malam, baik di hadapan orang banyak maupun ketika sendirian, secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, padahal Engkau selalu mengawasiku saat kumelakukannya; Engkau melihat setiap perbuatan durhaka yang kulakukan, baik yang disengaja, tersalah maupun karena lupa; wahai Yang Maha Penyantun, wahai Yang Maha Mulia.

Kumohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau; Mahasuci Engkau, sungguh aku ini termasuk orang-orang zalim.

Tuhan, ampunilah aku, kasihilah aku, dan terimalah taubatku, karena Engkau sebaik-baik penyayang di antara para penyayang. Kumohon ampunan-Mu untuk setiap fardhu yang diwajibkan atasku sepanjang siang dan malam, namun aku tinggalkan dengan sengaja, keliru, lupa maupun meremehkan, padahal aku pasti akan ditanyai mengenainya; juga untuk setiap sunnah dari sunnah-sunnah penghulu para Rasul dan penutup para Nabi, Muhammad shallāllāhu ‘alayhi wasalam, yang kutinggalkan karena lalai, lupa, tidak tahu maupun meremehkan, sedikit maupun banyak, dan aku masih mengulanginya.

Kumohon ampunan-Mu, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, Yang Esa, tiada sekutu bagi Engkau, Maha Suci Engkau, Tuhan seru sekalian alam, bagi-Mu kerajaan, bagi-Mu segala puji, dan bagi-Mu segenap syukur. Engkau cukup bagi Kami, dan Engkaulah sebaik-baik wakil, sebaik-baik penolong dan sebaik-baik pemberi bantuan. Tiada daya dan kekuatan selain dengan Allāh, Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Semoga Allāh melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya. Wal-hamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn.

Related Posts by Categories



1 komentar:

  1. info bagus kang, kadang karena bekutat dalam da'if dan bid'ah yg seringkali ga jelas juntrungnya, banyak amal kebajikan yang kemudian terabaikan.

    BalasHapus