Ingatlah, siapa pun kamu, Allāh telah beri potensi untuk meraih kebahagiaan. Sama dengan yang lainnya, dalam internal dirimu ada daya-daya ruhiah, akliah dan jasmaniah.
Potensi jasmaniahmu adalah bentuk dan susunan masing-masing anggota tubuhmu yang sesuai dengan peruntukkannya. Pada masing-masing anggota tubuh terdapat kekuatan untuk menggerakkannya demi mencapai pelbagai tujuan. Di bagian-bagian tertentu dari tubuh terdapat daya untuk mempersepsi dan mencari tahu tentang segala sesuatu yang dapat terlihat, terdengar, tercium, teraba dan terasa. Otak pun dibagi-bagi fungsinya sedemikian rupa agar menjadi alat yang memadai bagi akal untuk mengutuhkan gambaran sesuatu yang ditangkap oleh kelima indera itu, menggambarkannya kembali dalam benak, memikirkannya, menyimpannya dalam ingatan, dan menghafalnya.(1)
Adapun potensi ruhiah adalah kemampuan berkehendak kepada kefasikan maupun kepada ketakwaan. Kamu bisa berkeinginan untuk melakukan kejahatan manakala nafsumu dibiarkan menguasai dirimu, tetapi bila dia ditundukkan kepada pertimbangan akal sehat niscaya yang kamu kehendaki hanyalah kebaikan. Ibarat orang yang tengah sakit dan harus berpantang makanan-makanan tertentu. Kalau menurutkan syahwatnya, ia ingin memakan semua makanan yang disukainya, sekalipun yang harus dipantangnya, tetapi jika ia mengikuti pertimbangan akal sehatnya maka ia akan menahan keinginan nafsunya meski harus ‘makan ati’ demi kesehatan yang diharapkannya.(2)
Pengetahuan mengenai segala sesuatu, baik yang berupa keburukan maupun kebaikan, hingga pengetahuan mengenai Tuhan dan perintah-perintah-Nya, diperoleh melalui pendayagunaan potensi akliah yang telah Allāh ciptakan pada diri setiap manusia. Jadi, potensi akliahmu adalah daya di dalam dirimu untuk mengetahui segala sesuatu. Manfaatkanlah semua itu dengan sebaik-baiknya karena kelak kamu akan ditanyai mengenainya.(3)
(nyambung)
(1) At-Tīn (95) : 4.
(2) Asy-Syams (91) : 7-8.
(3) Al-Isrā` (17) : 36.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar