Sesungguhnya Tuhan memerintahkan kamu semua agar berkeadilan, berkebajikan dan berkepedulian terhadap sesama. Dan Dia membenci setiap kekejian, kemungkaran dan permusuhan!

27 April 2009

PERHATIKAN DIRIMU

Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang ia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat.

Sesungguhnya Kami telah menunjukkan jalan yang lurus. Ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.


Al-Insān (76) : 1-3.


1. Kenali Asalmu

Sebenarnya kamu, juga orang lain, sama-sama berasal dari saripati tanah yang lalu berproses menjadi seperti dirimu sekarang ini yang sama sekali lain dari asalnya.

Betapa banyak kebaikan yang kamu peroleh di sepanjang tahapan proses kejadianmu itu. Butuh berjilid-jilid buku dan ribuan kali pengamatan bila kamu ingin mencatatnya, yang bisa diamati secara ilmiah, maupun yang hanya tersingkap oleh mata batin dan akal kamīlah seperti kebaikan Malaikat yang ditugaskan untuk mengawal proses kejadian janin sesuai petunjuk dari Allāh, dan kebaikan yang diperoleh dengan membaca beberapa ayat Al-Qur-ān sewaktu proses melahirkan.(1)

Atas semua itu sudah seharusnya kamu bersyukur. “Fa tabārakallāhu ahsanu l-khāliqīn, Maha Berkah Allāh, sebaik-baik pencipta.” Katakanlah dengan lisanmu kalam Allāh tersebut, sedangkan hatimu terjaga dan pikiranmu dalam keadaan sadar terhadap yang kamu ucapkan itu.(2)

Bila hal demikian ini benar-benar kamu lakukan niscaya kamu tidak hanya berkesempatan menyaksikan dan mengagumi kebaikan-kebaikan Tuhan, tetapi kamu akan lebih mengenal-Nya sebagai pemilik nama-nama yang baik dan perbuatan-perbuatan yang luhur. Dan betapa banyak tambahan kebaikan yang akan kamu peroleh kalau benar-benar mengenal-Nya. Dengan meneladani sifat-sifat-Nya, dirimu akan bersih dari akhlak yang rendah dan dosa-dosa. Hatimu akan terus bermunajat kepada-Nya dan secara konsisten menjauhi ketidak patutan terhadap-Nya, sehingga kamu memperoleh keyakinan dan sambutan-Nya yang hangat. Kamu pun memperoleh bimbingan-Nya di setiap keadaan, hingga terputuslah gelora nafsumu dan kehendakmu tidak pernah lagi mendorong untuk melakukan selain kebaikan. Kamu akan mencintai-Nya, tenteram bersama-Nya dan ridha kepada-Nya. Dan dengan semua itu kokohlah agamamu.(3)

(nyambung)

(1) Hadits Malaikat penjaga janin diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad dari Hudzaifah ibn Asīd. Keduanya juga meriwayatkan hadits dari Ibn Mas’ūd mengenai hal ini seperti yang diriwayatkan oleh Bukhāri, Ibn Mājjah, Abū Dāwud, Tirmidzi dan Nasā-i. Sedangkan hadits ayat-ayat Qur-ān yang dibaca sewaktu proses melahirkan diriwayatkan oleh Ibn Sunni dari Fāthimah puteri Rasūlullāh. Ayat-ayat yang dimaksud adalah ayat ke 255 surat Al-Baqarah (ayat kursi), ayat ke 54 surat al-A’rāf, dan surat al-mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nās).
(2) Al-Mu`minūn (23) : 12-14.
(3) Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rasūlullāh : “Sesungguhnya pengokoh sebuah rumah adalah fondasinya, sedangkan pengokoh agama adalah ma’rifat billāh, yakin, dan akal yang menaklukkan.” (Hadits riwayat Ad-Dailāmi dari ‘Āīsyah Ummu l-Mu`minīn. Dalam hadits ini juga dijelaskan yang dimaksud akal yang menaklukkan itu adalah yang mampu menahan dari maksiat kepada Allāh dan selalu mendorong untuk mentaati Allāh).


Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar