Kamu dan semua orang diciptakan oleh Allāh terdiri dari bagian jasad dan ruh. Dia ciptakan jasadmu dari saripati tanah, bahan terendah bila dibandingkan api yang menjadi bahan pembentuk jin dan cahaya yang menjadi bahan pembentuk malaikat. Tetapi kemudian Allāh memuliakanmu dengan mengisikan ‘ruh-Nya’ ke dalam jasadmu, dan jin beserta malaikat diwajibkan-Nya untuk mengakui kelebihanmu itu.(1)
Namun kamu harus menyadari bahwa ruh yang karenanya manusia mengungguli jenis makhluk Allāh lainnya itu tiada lain karena dengan ruh itu manusia memiliki hati yang siap untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang Allāh. Mampu meyakini-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya, berbuat demi-Nya dan menyingkap segala yang ada di sisi-Nya.
Namun kamu harus menyadari bahwa ruh yang karenanya manusia mengungguli jenis makhluk Allāh lainnya itu tiada lain karena dengan ruh itu manusia memiliki hati yang siap untuk memperoleh pengetahuan mendalam tentang Allāh. Mampu meyakini-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya, berbuat demi-Nya dan menyingkap segala yang ada di sisi-Nya.
Karena ruh pemberian Allāh itu pula manusia memiliki hati yang mampu memerintah semua anggota tubuhnya yang lain, sehingga semua itu hanyalah pengikut dan pelayan, atau alat yang digunakan oleh hati. Sehingga kebaikan atau keburukan yang tampak darimu akan sejalan dengan baik atau buruknya hatimu.
“Sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika kondisinya baik, maka baiklah seluruh jasad. Jika rusak, maka rusaklah seluruh badan. Ingatlah, dia adalah hati.”(2)
Maka kamu akan berjaya dan bahagia manakala mensucikan jiwamu, sebagaimana kamu akan kecewa dan celaka manakala mengotorinya.(3)
(nyambung)
(1) As-Sajdah (32) : 7-9 dan Al-Hijr (15) : 28-35.
(2) Hadits Bukhāri dan Muslim.
(3) Asy-Syams (91) : 9-10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar