Pagi, alhamdulillah saya berkesempatan bersilaturahim dengan salah seorang teman. "Yang saya tahu tentang sahabat Rasul ..." katanya, "adalah mereka selalu berusaha mempelopori kebaikan dan tidak pernah meninggalkannya selain karena kondisi yang benar-benar mengharuskan."
Suatu hari 'Ali dan puteri Nabi, istrinya, mendatangi Nabi. Mereka mengadukan beratnya hidup berumah tangga dan meminta bantuan kepada beliau untuk berkenan meringankan beban mereka.
Nabi tersenyum. "Hari ini aku memang memperoleh bagian sejumlah harta dan budak dari sebuah peperangan," kata Nabi : "Tapi ..." Sejenak Nabi menghela nafas; terasa sedemikian berat bagi 'Ali dan puteri Nabi merasakan debar dada atas kemungkinan besar harapan mereka akan terkabul.
"Aku tidak mungkin membiarkan keluargaku mendapat sedikit keringanan, sementara para fakir Ahli Suffah setiap hari selalu dirundung oleh beratnya hidup di beranda-beranda Masjid tanpa sedikit pun mengecap keringanan." Wajah Nabi berubah serius.
'Ali dan Fatimah menghela nafas. Mereka segera pulang dengan duka setelah mengucap salam kepada Nabi.
Sesampainya di rumah, rasa duka bercampur letih dan lapar, memaksa mereka berbaring ditempat tidur. Dan tidak berapa lama, Nabi datang dan ikut berbaring di antara mereka. Tangan beliau menarik lembut selimut usang untuk menutupi tubuh mereka bertiga. Lalu beliau berkata :
"Anak-anakku. Di dunia ini tidak ada yang sangat kusayangi melebihi cintaku pada kalian. Aku dan kalian mendapat keistimewaan dari Allah, lebih dari orang-orang lain, lantaran kasih kita kepada sesama. Jika kalian merasakan beratnya hidup, hendaklah sebelum tidur, ketika kalian berbaring miring ke kanan menghadap kiblat, bacalah tasbih 33 kali, tahmid 33 kali, takbir 33 kali, dan genapkanlah menjadi seratus dengan tahlil."
Jauh setelah Nabi wafat, 'Ali berkata : "Sejak itu, aku tidak pernah meninggalkan membaca zikir-zikir tersebut."
"Juga sewaktu terjadi peperangan hebat melawan Khawarij?" sela Ibnu Kawwa.
"Ya!" tegas 'Ali.
Begitu juga 'Umar, setelah dia mendengar Nabi berkata bahwa tidak boleh seseorang menyimpan wasiat yang ingin disampaikannya, lebih dari 2 malam, kecuali dalam bentuk tertulis. Maka 'Umar berkata : "Sejak aku mendengar hal itu dari Nabi, tidak pernah aku lewatkan malam, kecuali aku sudah tuliskan wasiat dan kusimpan di bawah bantalku."
Jadilah pelopor kebaikan, bila anda sudah tahu, dan jangan pernah meninggalkannya.
Mas Jayadi yth, jika terdapat sedikit kemudahan waktu, pikiran dan langkah anda, kegembiraan jika kita bisa berbagi kegiatan untuk kebaikan masa depan secara kongkrit, Insya Allah.
BalasHapusSalam.
I don’t know how should I give you thanks! I am totally stunned by your article. You saved my time. Thanks a million for sharing this article.
BalasHapusAfter reading this informative and effective post. I have good knowledge now to fix this issue and to explain this issue to others.
BalasHapus